.

Belalang Tua Lyrics

( Album: Suara Hati, 2002 )

Belalang tua diujung daun
Warnanya kuning kecoklat c**latan
Badannya bergoyang ditiup angin
Mulutnya terus saja mengunyah
Tak kenyang kenyang
Sudut mata kananku tak sengaja
Melihat belalang tua yang rakus
Sambil menghisap dalam rokokku
Kutulis syair
Tentang hati yang khawatir

Sebab menyaksikan
Akhir dari kerakusan
Belalang tua
Yang tak kenyang kenyang

Seperti sadar kuperhatikan
Ia berhenti mengunyah
Kepalanya mendongak keatas
Matanya melotot melihatku tak senang

Kakinya mencengkram daun
Empat didepan dua dibelakang
Bergerigi tajam

Sungutnya masih gagah menusuk langit
Berfungsi sebagai radar

Belalang tua masih saja melihat marah kearahku
Aku menjadi grogi dibuatnya
Aku tak tahu apa yang dipikirkan
Tiba tiba angin berhenti mendesir
Daun pun berhenti bergoyang
Walau hampir habis
Daun tak jadi patah
Belalang yang serakah
Berhenti mengunyah

Kisah belalang tua diujung daun
Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang tak kenyang kenyang

Kisah belalang tua diujung daun
Yang kakinya berjumlah enam
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang kamu serakah
Belalang tua diujung daun
Dengan tenang meninggalkan harta karun
Warnanya hijau kehitam hitaman
Berserat berlendir
Bulat lonjong sebesar biji kapas

Angin yang berhenti mendesir
Digantikan hujan rintik rintik

Aku yang menulis syair
Tentang hati yang khawatir
Tak tahu kapan
Kisah ini akan berakhir

Kisah belalang tua diujung daun
Yang hampir jatuh tetapi tak jatuh
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang tak kenyang kenyang

Kisah belalang tua diujung daun
Yang kakinya berjumlah enam
Kisah belalang tua yang berhenti mengunyah
Sebab kubilang kamu serakah

[ Copyright © 2007 - Orang Indonesia | Falsmania ]
Report lyrics